, , ,

Digester Biogas 200 T Pembangkit Listrik 600 KWh

Rp2.350.000.000

SPESIFIKASI

Digester Biophos_KoGas BD 200 T sebagai pembangkit bahan bakar maupun Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 60 KW terdiri dari 3 unit tangki digester masing-masing berkapasitas 68 m3, memerlukan lahan mulai 100 m2 dan dengan bangunan berupa naungan ( shelter) tanpa dinding. Bagi kepentingan penghematan lahan di area komersial, dapat dibangun diatas beton bangunan maupun terbenam dibawah tanah. Kontruksi dan alat dirancang bagi penggunaan jangka panjang, memiliki masa ekonomis lebih dari 20 tahun.

Terbuat dari kontruksi plat esser dengan pengecoran oleh 1 ply bahan resin PL 07 LPE, jenis mat Wr 400 (mat anyam) dan mat Jushi -Kwe 300 (acak) 300 x 104,  catalyst butanox, mirror glase, pigmen HCA dolphin green serta aerosil HDK ini hingga memiliki ketebalan dinding 7 mm. Berdimensi ( Tinggi = 3 m, Keliling = 17,2 m), K = 2πr, r = 2,7 meter~ V= π r2T= (3,14)(2,7) 2(2,45) atau volume/ unit tangki = 68 m3 (meter kubik/tangki) atau total volume 3 unit tangki digester 204 m3 ~  200 m3.



Guna menjamin produktivitas harian menghasilkan ~ 200 m3 biogas diperlukan bahan baku isian (bbi) 5 ton sampah organik ( limbah pasar induk maupun tradisional, area komersial kuliner penimbul limbah dapur, kawasan wisata, kebun dan industri pengolahan pangan dan hasil pertanian termasuk pabrik tahu) dan/atau biomassa ( kotoran aneka jenis ternak meliputi sapi, babi, ayam maupun gulma air eceng gondok, gulma kebun, tanaman air ganggang) termasuk feces tinja manusia dari pemukiman (perumahan/ apartemen/ condotel/ commercial area), digester BD 200 T ini dilengkapi :
 
1. mesin pencacah sampah organik berupa Mesin pencacah MPO 850 Elektrik kapasitas 5,5 ton/ day, memperkecil ukuran limbah bagi kelancaran pengisian oleh pompa pencacah ( chopper pumps),
 
2. Chopper pumps Cri Man ETO 0.75-40 debit alir 40 liter/ menit, (Capacity: max 40 l/menit , Head: max 99 m, Motor rating: 0,75 kW, Discharge sizes: Ø 65 mm to 150 mm), mengisikan material (slurry) kedalam reaktor biodigester secara otomatis per satuan volume isian harian,
 
3. Tangki biomass Treatment ( underground 1 m3, dan 4 ISO tank 1000 L untuk supply ke 3 Tangki Digester, mengendapkan sementara hingga material ( slurry) memenuhi syarat bagi proses fermentasi sempurna ( C/N ratio, PH, kandungan air)
 
4. pengaduk 3 unit Agitator Cri-Man Tbx 316-0.75/4 N digerakkan motor 3 HP, (Capacity: 318 to 1137 m³/h; Axial force: 153 to 429 N; Motor rating: 0,75 kW to 3 kW), berfungsi melakukan penbgadukan guna mencapai homogenitas material ( slurry ) serta meningkatkan temperatur,
 
5. instalasi “bubble gas” menggunakan kompresor MP1HP22 (oilles), menurunkan kadar pengotor ( impurities) H2), CO2, NH2, H2S guna memperbaiki kandungan CH4 ( methana) mendekati kemurnian
 
6. fasilitas pemurnian (Purifikasi) Stainless ( 3 stage absorben) kapasitas memurnikan 200 m3 output biogas/ hari, menjamin biogas murni yang aman dari resiko korosif (sulfur) bagi penggunaan pada mesin (engine), generator listrik maupun kompresi biogas pada botol ( tube) tabung penympan,
 
7. Storage balon (  3 buah masing-masing  20 m3 biometan output), menyimpan sementara dan menstabilkan tekanan biogas pada maksimal 1 atm, 
 
8. Instalasi CHP ( Combined Heat Power dari Radiator system Generator), berfungsi guna menaikan temperatur material (slurry) dengan memanfaatkan aliran panas dari radioator genset,
 
9. separator Cri-Man SM 260/ Basic 3G kapasitas 10 m3/ jam guna memisahkan slurry ( solid compost) dan cair (liquid) sehingga pupuk padat dan cair terpisah otomatis, dapat mengatur ( adjustable) kadar air pada kompos padat ( solid compost) hingga memudahkan dalam pengemasan serta mobilisasi kompos keluar area, 
 
10. Generator Set 60 KW dilengkapi intake Mixer ( bahan bakar dual fuel solar dan biogas murni atau biometan) memberikan pasokan listrik sesuai kebutuhan beban harian. Tiap 1 m3 biogas akan memberikan output 2,93 HWH, penggunaan genset diesel dual fuel akan menghemat penggunaan solar hingga 70 % 

11. Pemipaan dari Bak pengisian (inlet, chopper pumps), antar Digester serta pengeluaran (outlet) ke kolam penampung slurry sepanjang 20 m, terbuat dari  ( Pipa Galvanis 6″ tebal 3 mm, 6″ Flange galvanis jis 10k 6 inch – Jis 10 K Gip)
 
BAHAN BAKU ISIAN
 
Biophos_KoGas BD 200T memerlukan masukan bahan baku isian (bbi) harian atau berkemampuan mengolah aneka sampah, limbah maupun biomassa untuk pertama kalinya 200 m3 setara 200 ton bubur biomassa ( campuran air dan material kering 1:1) dan bahan baku isian (bbi) harian 5 ton ~ 10 m3 slurry atau 5 ton sampah, limbah dan/atau biomassa ditambah 5 m3 air.
 
HASIL DAN APLIKASI BIOGAS
 
Digester Biophos_KoGas BD 200 T  ini per hari menghasilkan 200 m3 biometan RNG ( Renewable Natural Gas), setelah pemurnian dari gas pengotor ( impuritas H2S, NH2, H2O, CO2) dengan kemurnian > 80 % metan ( CH4) bagi pembangkitan energi listrik sekurangnya 600 KWH (Kilo Watt Hour)/ hari.
 
Pada pemanfaatan bagi pemenuhan bahan bakar ( kompor masak, energi pembakaran boiler pabrik), perolehan tiap m3 biogas memiliki kesetaraan dengan energi pembakaran 7000 kcal atau bagi jumlah 200 m3 perolehan dari biodigester biogas 200 T ini setara dengan 100 kg LPG/ hari atau setara dengan 160 liter bensin.
 
Aplikasi biogas, setelah pemurnian (purifikasi), selain pembangkitan energi panas bagi energi kompor dan pembangkit listrik adalah bahan bakar bagi mesin penggerak (engine) peralatan dalam mekanisasi pertanian meliputi antara lain mesin penepung ( disk mill), mesin parut, mesin pengayak biji, pengering biji dan gabah, perontok padi gabah, pompa irigasi, mesin pembuat pupuk organik, kompos dan pembuat pupuk granul maupun alat perbengkelan ( kompresor, mesin las welder) serta peralatan pencuci limbah plastik dan segala alat mesin menggunakan penggerak (engine).
 
Biogas setelah dimurnikan juga dapat dibawa dengan dikompresi hingga 200 bar dan digunakan sebagai pengganti (subtitusi) CNG ( Compressed Natural Gas) sebagai bahan bakar gas ( BBG) kendaraan bermotor dan mesin industri (pemanas boiler) maupun mesin bergerak (mobile) bagi perahu bermotor. Demikian juga, biogas murni, dapat disimpan dalam tabung bertekanan 7 bar ( bagi kepentingan energi kompor rumah tangga).
 
PEROLEHAN PUPUK ORGANIK

Konversi rendemen pupuk terhadap pengisian kontinyu/ hari 5 ton, akan menghasilkan 40 % atau setara dengan 2 ton pupuk padat  (solid fertilizer) serta 3 ton pupuk organik cair ( liquid fertilizer). Pupuk cair organik keluaran dari digester biogas ini memiliki kandungan salmonella dan E Colli dibawah ambang batas 50 ppm, dengan BOD dan COD < 50 akan sangat baik berkembangnya fito plankton bagi budidaya akualtik ( ikan) di perairan maupun kolam.

Bagi komersialisasi, kompos padat dengan pengkayaan unsur biotik dan mesin granulator dapat disajikan dalam bentuk pupuk granul sebagaimana banyak diminta pasar. Sementara hasil kompos cair dapat disajikan sebagai pupuk organik cair (POC) dengan kemasan botol.

SISTEM OTOMATIS BIODIGESTER BD 200 T

Perubahan temperatur pada digester biogas mengakibatkan perubahan produksi gas metana (CH4), meningkat apabila temperatur semakin tinggi pada kondisi PH netral.

Peranan pH berhubungan dengan media untuk aktivitas mikroorganisme. Bakteri-bakteri anaerob membutuhkan pH optimal antara 6,2 – 7,6, tetapi yang baik adalah 6,6 – 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH ± 6 selanjutnya naik sampai 7,5. Tangki pencerna dapat dikatakan stabil apabila larutannya mempunyai pH 7,5 – 8,5.

Batas bawah pH adalah 6,2, dibawah angka itu larutan sudah toxic, maksudnya bakteri pembentuk biogas tidak aktif. Pengontrolan pH secara alamiah dilakukan oleh ion NH4+ dan HCO3-. Ion-ion ini akan menentukan besarnya pH

Demikian juga suhu udara maupun dalam tangki pencerna mempunyai andil besar di dalam memproduksi biogas. Suhu udara secara tidak langsung mempengaruhi suhu di dalam tangki pencerna, artinya penurunan suhu udara akan menurunkan suhu di dalam tangki pencerna ( digester reactor). Peranan suhu udara berhubungan dengan proses dekomposisi anaerobik.

Guna mengendalikan suhu dan PH larutan slurry dalam digester biogas secara kontiyu, digunakan otomatisasi kontrol Suhu dan PH Digester serta alat ini sekaligus processor yang menggerakkan pengaduk (agitator) secara  otomatis dan berkala.   

Sistem pengendalian ini dimulai saat suhu slurry dalam digester mencapai 25°C dengan terdeteksinya oleh sensor 1 PT100°C, PID mengeluarkan sinyal terkontrol guna menjalankan sirkulasi lumpur slurry oleh pengaduk ( agitator).

Sistem pengendalian PH dimulai ketika slurry digester berada pada PH 6,2. Kemudian PID mengeluarkan sinyal terkontrol pada display. Sesuai SOP, operator akan menambahkan material penggembur (bulking agent). Demikian sebaliknya, jika PH mencapai 8, operator harus menambahkan penurun PH.

Suhu dan PH digester biogas dijaga agar bisa tetap berada pada kondisi kondusif bagi kehidupan bakteri mesofilik, dikisaran  30-45°C, PH netral ( 6-7).

Menuju Sistim Industri 4.0

Perangkat PID memiliki spesifikasi yang kompatibel bagi kepentingan (lebih lanjut) untuk terhubung dengan internet (wifi) dalam kaitan sistim industri 4.0

PID mengirimkan data ke consol komputer, untuk disimpan dan di olah berikutnya. Hasil olah data bisa dikoneksi internet untuk kemudian bisa di akses ponsel pintar (smart phone)**

Download File

Scroll to Top