, ,

Kandang Smart Farming Ayam Petelur KSF 500

Rp699.500.000

SKU: Mesin Produksi Telur, Gas dan Kompos Kategori: , ,
Inovasi terbaru dengan memanfaatkan sumber lokal dan bahan baku yang lebih kompetitif, misalnya pakan ampas ekstrasi sacha inchi dan sisa organik dapur, dapat mengurangi ketergantungan terhadap pakan impor dan meningkatkan ketahanan pangan. Sistem pengolahan limbah otomatis dengan biodigester dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap sanitasi kandang dan kesehatan ayam, disamping menghasilkan pupuk bagi budidaya tanaman sumber pakan serta sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk menjalankan kandang ayam itu sendiri. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, budidaya ayam petelur yang dirancang  pada skala Usaha Kecil Menengah (UKM) bahkan perorangan di rumah ini, misalnya pada kapasitas 500 ekor dapat menjadi solusi yang menguntungkan dan berkelanjutan untuk mencukupi kebutuhan protein yang terus meningkat. 
Spesifikasi Kandang Smart Farming Ayam Petelur  Kandang Smart Farming Ayam Petelur KSF 500
 
Komponen investasi untuk membangun kandang smart farming ayam petelur dengan kapasitas 500 ekor terdiri dari berbagai peralatan dan sistem yang dirancang untuk mengotomatiskan proses budidaya ayam dan meningkatkan efisiensi. Komponen investasi utama tersebut meliputi:
  1. Kandang Modular 100 Ekor: Ini adalah komponen utama yang terdiri dari rangka besi wiremesh dan hollow, atap genteng, serta ukuran PLT (panjang x lebar x tinggi) 8x2x2.75 meter. Dibutuhkan 5 unit kandang untuk menampung 500 ekor ayam (5 unit x 100 ekor/unit = 500 ekor), dilengkapi nipple drinker.
  2. Conveyor Belt: Sistem conveyor dengan dua trap berfungsi untuk mengangkut limbah ayam dari kandang ke tempat pengolahan (digester biogas) dan digerakkan oleh dua elektro motor 0,5 HP dan gearbox T 50. 
  3. Hopper Pakan: Tempat penyimpanan pakan yang terbuat dari stainless steel berkapasitas 25 kg dengan auger baja di dalamnya untuk mengantarkan pakan ke pan feeder. Sistem ini digerakkan oleh dua elektromotor 500 Watt dan terhubung ke panel otomatisasi untuk mengatur waktu dan jumlah pemberian pakan.
  4. Panel Control Otomasi: Panel kontrol untuk mengendalikan sistem otomasi seperti kipas angin, sensor suhu dan kelembaban, serta sistem pemberian pakan. Panel ini juga dilengkapi sensor lampu pemanas dan pencahayaan.
  5. Talang Pembilas Limbah Kandang: Talang dengan panjang 15 meter untuk membersihkan limbah ayam sebelum masuk ke digester biogas.
  6. Biodigester dan Perlengkapan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas: Digester biogas berkapasitas 3 m3 yang terbuat dari fiberglass dengan berbagai perlengkapan, seperti manometer, water trap, slang, stop kran, klem, dan penampung hingga kompor biogas serta Genset Mix Fuel 2500 Watt, Penyimpan Daya (Inverter, Battery, Kwh Meter) untuk menghasilkan listrik tenaga biogas. 
  7. Smart CCTV: Sistem CCTV yang terdiri dari kamera IP, DVR HDD 1Tb, kabel LAN, modem, kabel, dan switch hub.
Berdasarkan daftar komponen tersebut, terlihat bahwa investasi untuk membangun kandang ayam smart farming dengan kapasitas 500 ekor relatif membutuhkan biaya yang cukup besar dibanding cara konvensional. Namun Hukum bisnis yang berlaku adalah bahwa investasi awal yang besar (capex) dapat menghasilkan penghematan biaya operasional (opex) dalam jangka panjang. Prinsip ini sangat relevan dalam konteks penerapan teknologi smart farming di kandang ayam. Mengingat perubahan iklim yang semakin nyata dan fluktuasi lingkungan yang tidak menentu, kandang smart farming menjadi keniscayaan untuk membangun peternakan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Investasi besar di awal (capex) untuk membangun kandang ayam smart farming merupakan langkah yang penting untuk menghasilkan penghematan biaya operasional (opex) dalam jangka panjang. Perubahan iklim membuat teknologi otomasi menjadi keniscayaan untuk menjaga kelestarian dan profitabilitas usaha peternakan ayam. 
Prospek Profitabilitas


Analisa proforma neraca pendapatan terhadap biaya (Revenue Cost Ratio) sebagaimana lapmiran, untuk kandang ayam smart farming kapasitas 500 ekor ini menunjukkan perhitungan profitabilitas kandang ayam dengan asumsi produksi 50% dan mengacu pada beberapa komponen utama, seperti biaya pakan, listrik, vitamin, obat, dan air. 
  1. Asumsi Produksi:  produksi telur sebesar 50%, artinya, diharapkan dari 500 ekor ayam yang dipelihara, setiap hari diperoleh 250 butir telur. 
  2. Pakan dan Konsumsi: Asumsi konsumsi pakan sebesar 120 gram per hari per ekor, dengan harga pakan mix ( ampas extrasi sacha inchi, sisa organik dapur, pakan toko) Rp 5.000/kg. Perhitungan ini menunjukkan bahwa biaya pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ayam petelur. 
  3. Komponen Pendapatan: diperoleh dari kandang ayam tersebut, seperti penjualan telur omega 3, pupuk tinja ayam, biogas, dan ayam afkir. 
  4. Revenue Ratio (R/C): Analisa menampilkan revenue ratio sebesar 1,4. Ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari kandang ayam tersebut lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. 
Kandang smart farming ayam petelur kapasitas 500 ekor dengan inovasi pakan berbasis ampas sacha inchi dan sisa organik dapur (SOD) merupakan solusi yang menjanjikan bagi peternakan ayam skala UKM dan rumahan. Sistem ini menawarkan efisiensi yang tinggi, meningkatkan profitabilitas, dan mendukung praktik peternakan yang berkelanjutan.

Kebutuhan 82 juta telur per hari untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi peluang pasar. Program menuntut sistem pasokan telur yang sangat besar dan kompleks, tidak dapat dipenuhi hanya dari beberapa lokasi produksi besar. Kalkulasi logistik menunjukkan perlunya pasokan telur dari berbagai kandang produksi yang tersebar di seluruh Indonesia, mendekati dapur MBG untuk meminimalisir biaya transportasi, waktu pengiriman, dan risiko kerusakan telur selama distribusi. Disamping kalkulasi logistik, penempatan dekat dapur MBG akan memasok sisa organik dapur sebagai bagian sumber pakan ayam persilangan ras dan buras pada kandang smart farming

Berat 1 kg
Scroll to Top