, ,

Mesin Pencacah dan Press Air Sampah Organik MPD 20 T

Rp495.000.000

Makin naiknya laju volume sampah dari sumber timbulan ( pemukiman maupun kawasan komersial pabrik, Mall, pusat jajan kuliner) akan terus menjadi beban bagi armada pengangkutan serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Diketahui, jenis organik menjadi penyebab utama TPA beresiko kebakaran karena kandungan methana (CH4), besarnya lindi yang meresap kedalam tanah maupun cairan bau sepanjang jalan di pengangkutan dari TPS. 
Sementara itu, dilain pihak, terdapat kondisi makin miskinnya lahan pertanian dari kandungan C-Organik. Limbah organik dari panen tanaman pangan ( makanan, sisa organik dapur ( SOD) dan aneka organik lainnya ) tidak kembali ke hulu (kebun, pertanian) malahan ke TPA.  Maka, dengan menimbang :
1. Besarnya sampah organik di TPS maupun Pasar Induk ( sayuran dan buah) menjadi penyebab bau dan buruknya sanitasi akibat material mudah busuk (perishable)
2. Mahal dan terbatasnya lahan di area TPS, lahan komersial maupun pasar menuntut teknik pengecilan volume sekaligus menaikan nilai ekonomi
3. Menurunnya kualitas/ kesuburan lahan pertanian ( C organik< 2 %) memerlukan pengembalian limbah organik untuk jadi bahan Pupuk dan Pertanian

Guna mengatasi ketiga masalah diatas, dikenalkan konfigurasi Mesin Pencacah dan Pemisah Air ( Dewatering) MPD 20 T yang terdiri dari 2 unit Mesin Pencacah Organik MPO 850 HD Yanmar TF 105 kapasitas @1 ton/ jam, Mesin Pemisah Air Dewatering Separator DS 7000 L, 1 unit  dan 1 Pompa lumpur (sludge pumps) SP 7000 L bagi pengisian pupuk cair kedalam IBC Tank atau pemindahan ke penampungan lainnya serta instalasi pemipaan, dudukan alat mesin dan 10 tangki IBC. 

Disamping mesin dan alat diatas, disertakan 2 unit mesin Pemilah dan Pembubur Sampah ( Dimensi 150x80x100 cm, material rangka UNP 80, Body Plat MS 3,2 mm, Rotor Plat 8 mm, Kapasitas 5-6 m3/jam, Penyaring Besi beton 12 mm, Penggerak Yanmar TF 105).

KAPASITAS REDUKSI, CARA OPERASI DAN MANFAAT EKONOMI

Kapasitas reduksi sampah organik ( kandungan air tinggi) hingga 50 %, neraca massa dari semula 20 ton menjadi 10 ton padat dan 10 ton ( 10 m3) pupuk cairan.  Guna memenuhi syarat dan ketentuan produksi kompos yang baik ( CN < 20, C-Organik > 10, tidak berbau, kadar air maks 20%), sampah sebagai bahan bahan baku ( dominan organik) dicacah halus.   Dari Hopper keluaran, material langsung masuk bak dekomposisi ( terjadi fermentasi fakultatif) dengan mikroba starter ( aktivator Green Phoskko aerob GP1 dan aktivator anaerob GP7) serta penggembur GP2 bagi tercapainya CN rasio 30.

Proses dekomposisi (fakultatif) 5 hari, dengan cara dibuat 5 kompartemen bak ( hari ke 1 sd 5). Bak Dekomposisi ( Fermentasi Fakultatif) menampung lumpur 20 ton ( BD=1) adalah 20 m3 ( PLT=  2 x 3  x 4 ) m x masa retensi ( jika 5 hari, dibutuhkan  volume 60 m3~ ( 10 x 3 x 4)

Perolehan 10 ton kompos padat dan 10 ton ( 10 m3) pupuk organik cair ( POC) memberi manfaat besar, antara lain:

1. Mata rantai laju alir sampah ke TPA terpotong di TPS, menghilangkan biaya angkutan, mengurangi kemacetan lalulintas jalan raya serta ceceran air lindi di perjalanan

2. Terdapat output kompos yang bermanfaat bagi penghijauan serta menjadi media tanam bagi masyarakat sekitar menanam aneka tanaman di pekarangan, bahan pakan maggot atau cacing. Pupuk cairnya adlh nutrisi pupuk organik ( POC ) bisa jadi penumbuh plankton pakan alami ikan di danau, sungai, kolam2.

3. atau, menjadi penerimaan pengelola TPS dan pasar induk ketika dilakukan operasional secara komersial.

Video :

Scroll to Top